Alasan Drummer Burgerkill, Abah Andris Keluar

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Abdul Kandris atau lebih sering disapa Abah Andris, resmi melepas jabatannya sebagai drummer Burgerkill pada akhir Mei 2016 lalu. Abah terhitung menjadi personel Burgerkill pada 2000 silam – ia menjabat sebagai bassist ketika itu – atau ketika mereka baru memiliki album debut berjudul Dua Sisi.

Kabar pengunduran Abah dari Burgerkill justru diumumkan pertama kali oleh pihak band lewat akun resmi Facebook mereka. Namun dalam pernyataan di dalamnya pihak Burgerkill tak menyebutkan alasan utama mengapa drummer mereka harus mundur setelah menoreh prestasi luar biasa bersama.

Saat dihubungi oleh Rolling Stone lewat sambungan telepon, Abah sedikitnya mengungkapkan mengapa ia dan Burgerkill harus berpisah. "Kenapa dari semua ini nggak ada penjelasannya? Karena ini hanya menjadi cerita saya dan Burgerkill. Ini semua buat kebaikan bersama, baik untuk saya maupun Burgerkill. Namanya hidup ada yang datang dan pergi, seperti itu saja," katanya.

Namun saat disinggung apakah ada ketidakcocokan visi atau fungsi sistem manajemen di dalam tubuh Burgerkill, Abah menjawab, "sistem di manajemen so far so good. Hubungan kami dalam bermusik maupun berteman tidak ada masalah. Cuma kalau saya bilang ada beberapa pandangan dan visi yang memang sudah berbeda."

Nyatanya perbedaan seperti itu sudah dirasakan Abah cukup lama. "Cuma dengan berjalannya waktu satu persatu terselesaikan. Hanya saja ada satu pandangan yang memang menurut saya, "ah kalau saya terus memaksakan kehendak saya, nggak bakal benar", jadi saya sadar diri saja. Jadi lebih ke arah kebaikan untuk kami semua. Kalau saya memaksakan, takutnya ini malah ngerusak semua," tambah Abah.

Seperti halnya para pecinta musik metal khususnya Begundal (sebutan penggemar Burgerkill) yang terkejut akan kabar ini, para personel Burgerkill juga cukup kaget ketika pertama kali mendengarnya langsung dari mulut Abah. "Pertama kali ngomong resign kira-kira sebulan yang lalu, di awal Mei lah. Buka obrolan dulu sama manajer, tapi akhirnya semua dibalikin ke saya. Intinya pak manajer nggak mau ada hal yang buruk lah yang terjadi di sini. Itu pun saya nggak bilang langsung resign, cuma saya obrolin masalah pandangan-pandangan tadi. Ternyata pas ngomong pun semua kaget. Dan itu sudah saya pikirkan matang-matang. Dalam hati ini kayak ngerasa, "gue harus ngomong"."

Menghabiskan energi, keringat, darah, dan air mata bersama Burgerkill selama enam belas tahun, band metalcore asal Ujung Berung, Bandung, tersebut sudah bagai keluarga bagi Abah. Ia mengatakan bahwa keputusan mundur ini diambil dengan sangat ikhlas, bahkan jika hak cipta atau royalti hasil kerja keras dirinya tidak ia dapatkan. "Ya semua tergantung dari Burgerkill, kalau mereka mau urus ya berarti saya dapat hak saya. Kalau tidak ya sudah tidak apa-apa. Rezeki nggak bakal kemana, malas juga ngurusnya," kata Abah sambil tertawa.